![]() |
Sate kerang |
Habis makan kerang, yach malah demam, pusing, and mual malah sering ke toliet terus. Hadoh...
Kata dokter karena makanan, kemarin aq habis makan kerang.
Tapi Apakah karna kerang?!? Gak tau ah...
Gara-gara makan kerang, jadi aq ndak bisa skul n otomatis gak ikut ujian praktek pada hari pertama :(
Moga besok aq bisa masuk, aamiienn ya robbal alaamiin...
Sebab itulah, aq searching di Internet manfaat dan bahaya dari si kerang tersebut. Check it out...
Kerang yang paling terkenal di Eropa adalah jenis Coquille St jacques. Di Spanyol, kerang dianggap sebagai simbol kemegahan, sehingga dipasang untuk menghiasi jalan masuk rumah-rumah di sana.
Kata dokter karena makanan, kemarin aq habis makan kerang.
Tapi Apakah karna kerang?!? Gak tau ah...
Gara-gara makan kerang, jadi aq ndak bisa skul n otomatis gak ikut ujian praktek pada hari pertama :(
Moga besok aq bisa masuk, aamiienn ya robbal alaamiin...
Sebab itulah, aq searching di Internet manfaat dan bahaya dari si kerang tersebut. Check it out...
Kerang yang paling terkenal di Eropa adalah jenis Coquille St jacques. Di Spanyol, kerang dianggap sebagai simbol kemegahan, sehingga dipasang untuk menghiasi jalan masuk rumah-rumah di sana.
Manfaat:
Kerang merupakan sumber vitamin B12, nutrisi penting bagi kesehatan kardiovaskular. Vitamin ini berperan dalam menjinakkan homosistein, zat kimia yang dapat merusak dinding pembuluh darah.
Kerang merupakan sumber vitamin B12, nutrisi penting bagi kesehatan kardiovaskular. Vitamin ini berperan dalam menjinakkan homosistein, zat kimia yang dapat merusak dinding pembuluh darah.
Sekitar 100 gr kerang mengandung 33 persen vitamin B12 dari kebutuhan harian. Konsumsi vitamin B12 juga akan melindungi kolon dari risiko kanker karena mencegah terjadinya mutaasi sel. Selain itu, kerang kaya akan asam lemak omega 3, magnesium, dan kalium, yang baik untuk kerja sistem kardiovaskular, sehingga baik sebagai penjaga jantung.
Mengonsumsi makanan laut, termasuk kerang minimal 1-3 kali per bulan. dapat mencegah serangan stroke iskemik. Sementara bila setiap hari kita mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omKerang yang paling terkenal di Eropa adalah jenis Coquille St jacques. Di Spanyol, kerang dianggap sebagai simbol kemegahan, sehingga dipasang untuk menghiasi jalan masuk rumah-rumah di sana.
Manfaat:
Kerang merupakan sumber vitamin B12, nutrisi penting bagi kesehatan kardiovaskular. Vitamin ini berperan dalam menjinakkan homosistein, zat kimia yang dapat merusak dinding pembuluh darah.
Sekitar 100 gr kerang mengandung 33 persen vitamin B12 dari kebutuhan harian. Konsumsi vitamin B12 juga akan melindungi kolon dari risiko kanker karena mencegah terjadinya mutaasi sel. Selain itu, kerang kaya akan asam lemak omega 3, magnesium, dan kalium, yang baik untuk kerja sistem kardiovaskular, sehingga baik sebagai penjaga jantung.
Mengonsumsi makanan laut, termasuk kerang minimal 1-3 kali per bulan. dapat mencegah serangan stroke iskemik. Sementara bila setiap hari kita mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3, misalnya kerang, risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan menurun secara bermakna. Demikian hasil penelitian terhadap 41.578 pria dan wanita usia 40-59 tahun di Jepang, yang dimuat dalam jurnal Circulation, Januari 2006.
Dianjurkan mengonsumsi kerang yang direbus atau dipanggang ketimbang yang digoreng untuk mendapatkan manfaat terbaik.
Kandungan gizi:
Triptofan, protein, vitamin B12, fosfor, magnesim, asam lemak omega 3, kalium.
Ingat:
Kerang mengandung purin. Pengidap penyakit asam urat atau gout lebih baik menghindari atau sangat membatasi konsumsinya.
Perlu diperhatikan, kerang juga sering kali tercemar oleh logam berat seperti merkuri. Logam berat ini tak boleh dikonsumsi ibu hamil, karena dapat menyebabkan cacat janin atau penyakit autis. Sayangnya, untuk mengetahui kerang telah tercemar atau belum, tak ada ciri khusus yang dapat membedakannya. Namun begitu, kita dapat mencegah mengon-sumsi kerang yang telah tercemar merkuri, yakni dengan tidak membeli kerang yang berasal dari perairan yang mengandung banyak limbah industri (baik limbah cair maupun limbah yang berasal dari asap pabrik)”.
“Menurut Pak Zainal Arifin, Ph.D., seorang peneliti dari Oseanologi LIPI menjelaskan bahwa pencemaran kerang di Indonesia Timur dibanding dengan pulau Jawa dan sekitarnya mencapai 10 hingga 20 kali lipat. Meski hasil penelitiannya belum tuntas, namun kondisi ini perlu membuat kita hati-hati terutama bagi penggemar kerang-kerangan. Kasus ditolaknya kerang-kerang Indonesia di negara-negara Uni Eropa menunjukkan bahwa kondisi perairan kita cukup memprihatinkan.
Kerang, banyak dihasilkan di daerah sekitar teluk Jakarta, seperti Muara Angke (yang terbesar) dan Cilincing. Kerang hijau (Perna viridis) dan kerang-darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang banyak penggemarnya.Namun, untuk ekspor, kali ini Indonesia banyak mendapat ganjalan karena indikasi banyaknya racun di kerang.
Diketahui, kerang hijau lebih dikenal sebagai kerang yang bersifat “vacuum cleaner” karena ia menjaring logam-logam berat seperti : Pb(timbal), kadmium (Cd), maupun tembaga (Cu). Sementara, kerang dara lebih parah lagi. Karena hidup di dalam lumpur, ia bahkan dapat memakan sedimen. Logam-logam berat ini bila masuk ke dalam tubuh “tidak bisa keluar”. Ia akan terpendam di dalamnya. “Logam-logam ini akan menjadi racun di dalam tubuh”.
Aumnus doktor dari Kanada bidang ekotoksikologi ini menjelaskan, racun-racun ini dapat membuat sistem syaraf lemah, IQ turun, dan berpengaruh ke tulang. Yang berbahaya, bila racun tadi dideposit tulang dan mengendap di dalamnya. Karena bisa terjadi salah tangkap, kadmium yang mengendap di sana bisa dianggap kalsium dan diserap tulang.
Menurut Zainal Arifin, penelitiannya ini masih bersifat rahasia karena belum selesai. Namun, ia mengungkap sebagian yang perlu untuk kita ketahui. Dikatakannya, sebenarnya untuk dikonsumsi, kerang-kerang itu harus bebas logam-logam berat dalam jumlah nol (0%). Kalaupun ada ambang
batasnya, biasanya sekitar 0,05. Itu, biasanya diterapkan di negara-negara maju.
Sementara, di Indonesia, terutama di wilayah Muara Angke memiliki nilai konsentrasi yang cukup tinggi bahkan paling tinggi dibanding daerah-daerah Jakarta lainnya. Dari hasil penelitiannya, angka konsentrasi itu ada yang mencapai angka 1,8 atau hampir 2. Kebanyakan di atas 1 konsentrasinya.
“Menurut Pak Zainal Arifin, Ph.D., seorang peneliti dari Oseanologi LIPI menjelaskan bahwa pencemaran kerang di Indonesia Timur dibanding dengan pulau Jawa dan sekitarnya mencapai 10 hingga 20 kali lipat. Meski hasil penelitiannya belum tuntas, namun kondisi ini perlu membuat kita hati-hati terutama bagi penggemar kerang-kerangan. Kasus ditolaknya kerang-kerang Indonesia di negara-negara Uni Eropa menunjukkan bahwa kondisi perairan kita cukup memprihatinkan.
Kerang, banyak dihasilkan di daerah sekitar teluk Jakarta, seperti Muara Angke (yang terbesar) dan Cilincing. Kerang hijau (Perna viridis) dan kerang-darah (Anadara granosa) merupakan jenis kerang yang banyak penggemarnya.Namun, untuk ekspor, kali ini Indonesia banyak mendapat ganjalan karena indikasi banyaknya racun di kerang.
Diketahui, kerang hijau lebih dikenal sebagai kerang yang bersifat “vacuum cleaner” karena ia menjaring logam-logam berat seperti : Pb(timbal), kadmium (Cd), maupun tembaga (Cu). Sementara, kerang dara lebih parah lagi. Karena hidup di dalam lumpur, ia bahkan dapat memakan sedimen. Logam-logam berat ini bila masuk ke dalam tubuh “tidak bisa keluar”. Ia akan terpendam di dalamnya. “Logam-logam ini akan menjadi racun di dalam tubuh”.
Aumnus doktor dari Kanada bidang ekotoksikologi ini menjelaskan, racun-racun ini dapat membuat sistem syaraf lemah, IQ turun, dan berpengaruh ke tulang. Yang berbahaya, bila racun tadi dideposit tulang dan mengendap di dalamnya. Karena bisa terjadi salah tangkap, kadmium yang mengendap di sana bisa dianggap kalsium dan diserap tulang.
Menurut Zainal Arifin, penelitiannya ini masih bersifat rahasia karena belum selesai. Namun, ia mengungkap sebagian yang perlu untuk kita ketahui. Dikatakannya, sebenarnya untuk dikonsumsi, kerang-kerang itu harus bebas logam-logam berat dalam jumlah nol (0%). Kalaupun ada ambang
batasnya, biasanya sekitar 0,05. Itu, biasanya diterapkan di negara-negara maju.
Sementara, di Indonesia, terutama di wilayah Muara Angke memiliki nilai konsentrasi yang cukup tinggi bahkan paling tinggi dibanding daerah-daerah Jakarta lainnya. Dari hasil penelitiannya, angka konsentrasi itu ada yang mencapai angka 1,8 atau hampir 2. Kebanyakan di atas 1 konsentrasinya.
Kondisi ini tentu memprihatinkan kita, dan cukup untuk membuat kita berhati-hati dalam mengonsumsi makanan kerang, terutama ibu hamil karena anak yang dikandung nanti diperkirakan bisa mengidap autisme.”
Dikutip dari:
http://www.susukolostrum.com/artikel-kesehatan/gizi/kerang.html
http://pyoon.wordpress.com/2009/08/16/hati-hati-makan-kerang/
Maria Ulfa^_^
No comments:
Post a Comment