Mahasiswa bukanlah hanya untuk belajar dan belajar. Fokus hanya untuk belajar di kampus tanpa ada suatu gerakan yang pasti untuk merubah negeri pusaka ini. Membanggakan negeri tercinta ini dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh negeri di muka bumi. Negeri ini membutuhkan jiwa-jiwa pemuda yang tangguh, terpelajar, dan berani maju untuk segala resiko yang ada. Negeri ini masih bergantung kepada orang yang bukan terlahir dari negeri merah putih ini, dan merekalah yang telah merebut kekayaan pulau ini.
Tidak malukah kita dicap sebagai Negara yang manja, yang tidak mandiri, dan masih tergantung oleh belas kasihan orang – orang asing tersebut. Kita mungkin telah ditakdirkan untuk menjadi Negara yang pemalas dan terkorup di dunia. Banggakah kita sebagai pemuda – pemudi bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk terus mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia? Akankah kita tetap terdiam? Butuh sebuah gerakan yang nyata dalam merubah Negara Indonesia. Masih banyak saudara setanah air kita yang menjerit dan menganga. Meraka seperti tak sanggup tuk berdiri, mengambil sebuah tongkat pun mereka tak mampu. Diam dan terdiam dalam ranjang kematian. Benarkaah kita masih bisa terdiam? Indonesia hanya butuh suatu gerakan yang pasti, bukan hanya omong kosong belaka. Tidak akan bertemu titik temu jika kita hanya berdebat dan berdebat untuk kebohongan. Yang kita bisa lakukan, Do it! Don’t back up! Be Brave! Believe that you can do it to change my country Indonesia. Mahasiswa yang mandiri bukanlah mahasiswa yang hanya menginginkan sebuah kemudahan, tak ingin sulit, hanya ingin yang sederhana, dan biasa. Tapi mahasiswa yang mandiri adalah mahasiswa yang siap untuk melalui segala rintangan, berani gagal, berani salah, berani mengambil resiko yang ada dengan suatu keberanian dan tujuan yang jelas. Mahasiswa adalah orang yang terpelajar. Telah diajar selama kurang lebih 14 tahun. Semua materi telah didapat, mengenai tata karma pun juga telah ada di dalam materi tersebut. Namun Ironisnya masih banyak mahasiswa yang berkelakuan seperti orang yang tidak terpelajar. Mereka bicara seenaknya, tanpa difikirkan terlebih dahulu apakah itu benar atau salah, baik atau jelek. Indonesia adalah Negara yang santun, setiap suku mempunyai cara tata krama sendiri sendiri yang berbeda. Namun, itu semua hampir tak terlihat seiring berkembangnya westernisasi. Gaya hidup yang salah, pergaulan yang tidak baik, dan kelakuan yang buruk adalah dampak dari westerninasasi tersebut. Mungkinkah ini semua terjadi pada seluruh mahasiswa? Jika seiring waktu berjalan dan perubahan menuju bangsa yang mandiri dan bermoral masih mengalami kemerosotan. Maka dipastikan akan banyak anak-anak terlantar yang ditinggalkan dan ada pula yang dibuaung atau dibunuh oleh orang tuanya sendiri akibat pergaulan seks yang bebas. Orang – orang miskin akan semakin terlihat di lorong – lorong jembatan, karna banyaknya korupsi yang telah mengambil hak mereka untuk tetap hidup dengan bahagia. Banjir dan tanah longsor akan menjadi jadi akibat eksplotasi secara besar – besaran. Pasien akan semakin banyak akibat gaya hidup yang salah, yang serba instan, dan lingkungan yang kumuh. Narkoba, Alkholhol, dan rokok akan semakin marak di negeri ini. Perusahan rokok akan semakin kaya, sememtara konsumen akan semakin menderita karena kanker paru – paru dan kantong semakin menipis. Akankah kita sebagai saudara membiarkan bencana itu terjadi akibat ulah dari tangan manusia itu sendiri? Mahasiswa juga dapat melakukan hal-hal yang berguna dan bermanfaat bagi negeri ini. Salah satu contohnya adalah menyelamatkan bumi dengan menanam pohon, menciptakan lapangan kerja seperti menjadi wirausahawan yang sukses, menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya, tidak melanggar norma agama dan aturan perundang-undangan baik itu tertulis maupun tidak tertulis, dan masih banyak lagi lainnya yang bisa kita lakukan. Maka dari itu, sebagai mahasiswa kita seharusnya bergerak dan berpartisipasi dalam mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Berusaha dan berdoa adalah yang harus kita lakukan untuk negeri ini. Semoga di hari ini dan di hari esok nanti akan muncul lagi mahasiswa-mahasiswi yang sukses merubah negeri Indonesia. Aamiien Maria Ulfa^_^
Tidak malukah kita dicap sebagai Negara yang manja, yang tidak mandiri, dan masih tergantung oleh belas kasihan orang – orang asing tersebut. Kita mungkin telah ditakdirkan untuk menjadi Negara yang pemalas dan terkorup di dunia. Banggakah kita sebagai pemuda – pemudi bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk terus mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia? Akankah kita tetap terdiam? Butuh sebuah gerakan yang nyata dalam merubah Negara Indonesia. Masih banyak saudara setanah air kita yang menjerit dan menganga. Meraka seperti tak sanggup tuk berdiri, mengambil sebuah tongkat pun mereka tak mampu. Diam dan terdiam dalam ranjang kematian. Benarkaah kita masih bisa terdiam? Indonesia hanya butuh suatu gerakan yang pasti, bukan hanya omong kosong belaka. Tidak akan bertemu titik temu jika kita hanya berdebat dan berdebat untuk kebohongan. Yang kita bisa lakukan, Do it! Don’t back up! Be Brave! Believe that you can do it to change my country Indonesia. Mahasiswa yang mandiri bukanlah mahasiswa yang hanya menginginkan sebuah kemudahan, tak ingin sulit, hanya ingin yang sederhana, dan biasa. Tapi mahasiswa yang mandiri adalah mahasiswa yang siap untuk melalui segala rintangan, berani gagal, berani salah, berani mengambil resiko yang ada dengan suatu keberanian dan tujuan yang jelas. Mahasiswa adalah orang yang terpelajar. Telah diajar selama kurang lebih 14 tahun. Semua materi telah didapat, mengenai tata karma pun juga telah ada di dalam materi tersebut. Namun Ironisnya masih banyak mahasiswa yang berkelakuan seperti orang yang tidak terpelajar. Mereka bicara seenaknya, tanpa difikirkan terlebih dahulu apakah itu benar atau salah, baik atau jelek. Indonesia adalah Negara yang santun, setiap suku mempunyai cara tata krama sendiri sendiri yang berbeda. Namun, itu semua hampir tak terlihat seiring berkembangnya westernisasi. Gaya hidup yang salah, pergaulan yang tidak baik, dan kelakuan yang buruk adalah dampak dari westerninasasi tersebut. Mungkinkah ini semua terjadi pada seluruh mahasiswa? Jika seiring waktu berjalan dan perubahan menuju bangsa yang mandiri dan bermoral masih mengalami kemerosotan. Maka dipastikan akan banyak anak-anak terlantar yang ditinggalkan dan ada pula yang dibuaung atau dibunuh oleh orang tuanya sendiri akibat pergaulan seks yang bebas. Orang – orang miskin akan semakin terlihat di lorong – lorong jembatan, karna banyaknya korupsi yang telah mengambil hak mereka untuk tetap hidup dengan bahagia. Banjir dan tanah longsor akan menjadi jadi akibat eksplotasi secara besar – besaran. Pasien akan semakin banyak akibat gaya hidup yang salah, yang serba instan, dan lingkungan yang kumuh. Narkoba, Alkholhol, dan rokok akan semakin marak di negeri ini. Perusahan rokok akan semakin kaya, sememtara konsumen akan semakin menderita karena kanker paru – paru dan kantong semakin menipis. Akankah kita sebagai saudara membiarkan bencana itu terjadi akibat ulah dari tangan manusia itu sendiri? Mahasiswa juga dapat melakukan hal-hal yang berguna dan bermanfaat bagi negeri ini. Salah satu contohnya adalah menyelamatkan bumi dengan menanam pohon, menciptakan lapangan kerja seperti menjadi wirausahawan yang sukses, menjaga lingkungan dengan sebaik-baiknya, tidak melanggar norma agama dan aturan perundang-undangan baik itu tertulis maupun tidak tertulis, dan masih banyak lagi lainnya yang bisa kita lakukan. Maka dari itu, sebagai mahasiswa kita seharusnya bergerak dan berpartisipasi dalam mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Berusaha dan berdoa adalah yang harus kita lakukan untuk negeri ini. Semoga di hari ini dan di hari esok nanti akan muncul lagi mahasiswa-mahasiswi yang sukses merubah negeri Indonesia. Aamiien Maria Ulfa^_^
No comments:
Post a Comment