February 24, 2010

Musim Hujan Tiba, Saatnya Jakarta Banjir


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Jakarta adalah kota yang sering terjadi Banjir. Luapan air yang menggenangi wilayah Jakarta disebabkan oleh ulah manusia. Setiap musim hujan, rumah – rumah penduduk dan gedung-gedung pencakar langit pun terendam banjir. Kurangnya kepedulian masyarakat Jakarta terhadap lingkungan hidup, sangat berpengaruh terhadap terjadinya bencana banjir. Ada 2 faktor penyebab banjir, yaitu: faktor alam dan faktor manusia.
Pertama,  perubahan lingkungan dimana di dalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi, dan perubahan tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri. Faktor alam penyebab banjir merupakan hujan. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dan mempunyai curah hujan yang tinggi. Akibat keadaan ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran air pada permukaan dan tanah cepat mengalami penjenuhan.

 
Beberapa faktor manusia juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya banjir, antara lain yaitu: kebiasaan masyarakat Jakarta membuang sampah sembarangan, banyaknya Industri yang membuang lansung limbahnya ke sungai, perubahan alih fungsi lahan menjadi pemukiman, kurangnya pembangunan saluran-saluran air, pengundulan hutan, dan adanya tanggul/bendungan yang menahan aliran air sehingga tidak mengalir ke laut dan menggenang menjadi banjir.
Oleh karena itu, penulis ingin memberi masukan kepada masyarakat Jakarta dan pemerintah DKI Jakarta untuk mencegah dan menanggulangi banjir, supaya jika musim hujan tiba Jakarta tidak lagi terendam oleh banjir. Terciptanya lingkungan yang bersih, nyaman dan lestari membuat kota Jakarta menjadi kota pariwisata yang penuh pesona.
                                                                                                   


1.2 Tujuan Penulisan
Penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk menemukan permasalahan terhadap bencacana banjir. Apabila dijabarkan secara spesifik, karya tulis ini memiliki dua tujuan, yaitu :
ð  Tujuan umum penulisan karya tulis :
Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bu Wahyu dan Bu Mula selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Probolinggo
ð  Tujuan khusus penulisan karya tulis :
1.      Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang penyebab terjadinya banjir di Jakarta ;
2.      Untuk mengetahui daerah yang rawan banjir di Jakarta;
3.      Untuk mengetahui cara menanggulangi banjir di Jakarta ;
4.      Untuk mengetahui langkah pemerintah DKI Jakarta terhadap banjir;
5.      Untuk mengetahi beberapa akibat  yang telah dirasakan oleh masyarakat Jakarta dengan datangnya banjir;
6.      Menambah ilmu pengetahuan tentang banjir dan pencemaranya.

1.3   Rumusan Masalah
Ø  Apa  penyebab banjir di Jakarta?
Ø  Di mana saja daerah yang rawan banjir di Jakarta?
Ø  Bagaimana cara/solusi menanggulangi banjir di Jakarta?
Ø  Apa saja langkah pemerintah DKI Jakarta terhadap banjir?
Ø  Apa dampak banjir di Jakarta?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Terjadinya Banjir di Jakarta
Penyebab banjir di DKI Jakarta, secara umum terjadi karena dua faktor utama yakni faktor alam dan faktor manusia. Penyebab banjir dari faktor alam antara lain karena lebih dari 40% kawasan di DKI Jakarta berada di bawah air laut pasang.  Sehingga Jakarta Utara akan menjadi sangat rentan terhadap banjir saat ini.
Selain itu secara umum topografi wilayah DKI Jakarta yang relatif datar dan 40% wilayah DKI Jakarta berada di dataran banjir Kali Angke, Pesanggrahan, Ciliwung, Cipinang, Sunter, dll. Sungai – sungai ini relatif juga terletak di atas ketinggian kawasan sekitarnya. Karena fungsi sungai – sungai ini tadinya merupakan saluran irigasi pertanian. Sedangkan kondisi saat ini kebanyakan lahan pertanian diubah menjadi perumahan dan lain – lain. Akibatnya  air secara otomatis berkumpul di kawasan cekungan di Jakarta Utara.
Berdasarkan data klimatografi di kawasan DKI Jakarta, intensitas hujan tinggi (2.000 – 4.000 mm setiap tahunnya) dengan durasi yang lama.  Hal ini merupakan sifat umum kawasan tropis lembab serta dampak dari pemanasan global. Curah hujan ini selanjutnya akan menciptakan limpasan air yang deras ketika jatuh di atas daerah tangkapan air (catchment) seluas 850 km2 di hulu Jakarta. Daerah tangkapan ini juga mencakup Cianjur, Bogor, Depok dan DKI Jakarta. Pembangunan besar – besaran di kawasan ini juga menambah debit  limpasan permukaan yang akhirnya juga menambah potensi banjir di kawasan hilir sungai.
Kondisi ini diperparah oleh kecilnya kapasitas tampung sungai saat ini dibanding limpasan (debit) air yang masuk ke Jakarta.  Kapasitas sungai dan saluran makro ini disebabkan karena konversi badan air untuk perumahan, sedimentasi dan pembuangan sampah secara sembarangan. Yang terakhir pengaruh peningkatan pasang air laut dan penurunan tanah di Jakarta Utara juga menyeb`bkan daerah Jakarta Utara semakin rentan banjir.
Sedangkan penyebab banjir dari sisi faktor manusia antara lain karena tidak terintegrasinya tata kota dan tata air di Jabodetabekjur, perencanaan tata ruang yang melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (di antaranya kurangnya tempat parkir air dan sumber air bersih) serta lemahnya implementasi tata ruang dan tata air di Jabodetabekjur.
Kompetisi dan eksploitasi pemanfaatan  lahan di kawasan Jabodetabekjur yang sedemikian cepat juga membuat konversi besar-besaran badan air dan daerah rawan banjir (sungai, rawa, situ serta sempadannya) menjadi perumahan, kawasan industri, dll.
Selanjutnya hal ini juga mengakibatkan sedimentasi sungai akibat lumpur, sampah organik dan inorganik yang disebabkan oleh pembukaan lahan tersebut. Ketidakjelasan pembagian peran dan tugas Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat dalam pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur tata air juga menyebabkan memburuknya kondisi banjir yang ada.
Terakhir faktor penyebab manusiawi banjir Jakarta ialah pengambilan air tanah yang berlebihan. Hal ini menyebabkan penurunan tanah semakin ekstrim terutama di Jakarta Utara.

2.2 Daerah-daerah rawan banjir di Jakarta
Memasuki masa peralihan musim kemarau ke penghujan, akan terjadi curah hujan dengan intensitas yang cukup tinggi diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah Jakarta. Pada akhir penghujung tahun 2009 menuju awal tahun 2010, Pemda Jakarta sudah mengantisipasi lokasi-lokasi rawan banjir yang tersebar di beberapa wilayah.
Data lokasi berdasarkan Dinas Pekerjaan Umum Pemda DKI, ada 97 lokasi yang wajib diwaspadai berpotensi banjir bandang.
Lokasi ini terbagi berdasarkan wilayahnya masing-masing, diantaranya adalah :


Jakarta Pusat :
1.  Kebon Melati
2.  Karet Tengsin
3.  Petamburan
4.  Sekitar Kwitang
5.  Jalan Suprapto, Cempaka Putih Tengah
6.  Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih Timur
7.  Jatibaru, Tanah Abang dan sekitarnya
8. Gunung Sahari

Jakarta Utara :
1.   Kamal Muara
2.   Sekitar Kelurahan Kapuk Muara
3.   Muara Karang
4.   Pluit Permai
5.    Pluit Indah
6.   Teluk Gong
7.   Pejagalan
8.   Sinar Budi
9.   Bendungan Utara
10. Pademangan Utara
11. Pademangan Barat
12. Sumber Karya Selatan
13. Sekitar Kelurahan Papanggo
14. Sunter Agung
15. Warakas
16. Sekitar Kel. Kebon Bawang
17. Sungai Bambu
18. Sekitar Jampea
19. Lagoa
20. Kramat Jaya
21. Dewa Kembar
22. Sekitar Kel. Semper Timur
23. Sekitar Kelurahan Rorotan
24. KBN Cakung
25. Kelapa Ganding
26. Sekitar Jalan Yos Sudarso.
27. Kompleks Perumahan Pemda Sukapura

Jakarta Barat :
1.   Kamal Benda
2.   Kamal Raya, Komplek Pemda
3.   Kompleks Raya, Perum PHI
4.   Kompleks Imigrasi, Daan Mogot Baru
5.   Depan Kompleks Daan Mogot Baru
6.   Sekitar Kelurahan Semanan;
7.   Sekitar Kelurahan Duri Kosambi
8.   Kampung Pangkalan Semanan
9.   Perum Taman Semanan Indah
10. Cengkareng Indah
11. Cengkareng Elok
12. Bojong Indah
13. Kembangan Utara
14. Kampung Basmal
15. Kedoya Raya, Jalan Panjang
16. Taman Kota
17. Pul PPD Kedaung
18.  Kapuk Pogiar Peternakan
19. Taman Duta Mas
20. Jelambar
21. Grogol, Kyai Tapa
22. Rawa Kepa, Tomang
23. Kota Bambu; 24.
24. Gedong Panjang
25. Sekitar Tanjung Duren
26. Taman Ratu
27. Sekitar Puri Kencana
28. Sekitar RCTI Kebon Jeruk
29. Sekitar Srengseng
30. Sekitar Puri Kembangan
31. Joglo Raya
32. Sekitar Pos Pengumben.

Jakarta Selatan
1.   Sepanjang sisi Kali Grogol
2.   Sepanjang sisi Kali Krukut
3.   Sepanjang sisi Kali Pesanggarahan
4.   Sepanjang sisi Kali Mampang
5.   Sekitar Kel. Pasar Minggu
6.   Sekitar Jalan Tendean
7.   Sepanjang sisi Kali Ciliwung (Gatot Subroto- DI Panjaitan)
8.   Sepanjang sisi Kali Ciliwung (Manggarai – Gatot Subroto)
9.   Rawajati
10. Sekitar Waduk Setiabudi.

Jakarta Timur
1.  Penggilangan
2.  Cakung Timur
3.  Cakung Barat
4.  Pulogebang
5.  Penggilingan Elok
6.  Rawa Terate
7.  Buaran
8.  Cipinang Melayu
9.  Halim
10. Jasa Marga
11. Kampung Rambutan
12.  Cibubur
13.  Pasar Rebo
14.  Cipinang
15.  Bidaracina
16.  Pisangan
17.  Cawang
18.  Pulomas
19.  Kawasan Industri Pulogadung
20.  Kampung Melayu

2.3 Cara/solusi menanggulangi banjir di Jakarta

·         “Lubang serapan biopori”
Teknologi ini bisa diaplikasikan di kawasan perumahan yang 100 persen kedap air atau sama sekali tidak ada tanah terbuka maupun di areal persawahan yang berlokasi di kawasan perbukitan. Teknologi ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi musibah banjir negeri ini.
Teknologi sederhana, tepat guna, mudah murah dan bisa dilakukan siapa pun. Teknologi 'lubang serapan biopori' diawali dengan pembuatan lubang sedalam 80 cm dan diameter 10 cm. Langkah selanjutnya adalah memasukkan sampah lapuk dua hingga tiga kilogram, tergantung jenis sampah, ke dalam lubang tersebut.
Sampah-sampah itu kemudian diurai oleh organisme pengurai sehingga terbentuk pori-pori. Sehingga, air hujan yang turun tidak membentuk aliran permukaan, melainkan meresap ke dalam tanah melalui pori-pori.

·         “Menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan”
Meskipun terdengar mudah, kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masih sangat rendah. Seperti yang telah kita lihat masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan di jalan, di halaman sekolah, atau bahkan di laci meja.
Bahkan, rendahnya kesadaran lingkungan seringkali juga berlaku bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan berpendidikan. Seharusnya orang yang berpenghasilan tinggi dan berpendidikan memiliki kesadaran yang tinggi kepada lingkungan. Akan tetapi kenyataannya masih banyak masyarakat tinggi, menengah, maupun rendah membuang sampah sembarangan.
Seharusnya kita jangan cuma bisa mempercantik diri, tapi kelakuan tidak dipercantik. Seperti kelakuaan yang buruk membuang sampah sembarangan. Jadi buanglah sampah pada tempatnya, agar lingkungan di sekitar kita tetap terjaga dan bersih serta terhindar dari banjir.

·         “Pohon solusi banjir dan kekeringan”
Pohon adalah makhluk ciptaan Allah swt. yang seluruh bagian yang ada padanya semuanya bermanfaat bagi manusia. Jasanya sangat besar sekali bagi kelestarian hidup manusia di alam ini. Antara manusia dan pohon tidak bisa dipisahkan.
Diantara manfaat pohon bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya adalah :
Ø  menyimpan air hujan yang turun dari langit, yang nantinya akan menjadi air tanah yang berguna sebagai cadangan air bersih untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia dan hewan.
Ø  membersihkan dan memfilter udara yang dihirup oleh manusia dan hewan.
Ø  menghasilkan oksigen (O2) untuk bernafas manusia dan hewan.
Ø  akarnya sangat bermanfaat untuk menyimpan saripati makanan yang bermanfaat sebagai nutrisi manusia, sebagai obat berbagai penyakit, menahan abrasi air laut, dan sebagai dekorasi hiasan rumah.
Ø  batangnya untuk bahan membuat berbagai bangunan seperti : istana, gedung-gedung, rumah, jembatan dan untuk bahan membuat berbagai jenis furniture.
Ø  buahnya dimakan oleh manusia dan hewan dengan berbagai vitamin yang dikandungnya untuk kekuatan, kebugaran dan kesehatan tubuh manusia dan hewan.
Ø  sebagai seni dan keindahan yang amat mengagumkan dan menyejukkan mata manusia yang memandangnya.

·         “Membuat Cek Dam”
Tanggul penghambat atau cek dam adalah bendungan kecil dengan konstruksi sederhana (urugan tanah atau batu), dibuat pada alur jurang atau sungai kecil. Tanggul penghambat berfungsi untuk meminimailisasi terjadinya banjir dan longsor di Kota Jakarta dan dapat digunakan sebagai penampung air, sehingga ketika kemarau tiba, air tampungan tadi dapat digunakan untuk kebutuhan pertanian maupun kebutuhan sehari-hari warga serempat.
Tanggul penghambat dibuat dengan luas daerah tangkapan air  dari 100 – 250 ha, dan dapat lebih luas untuk wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai curah hujan yang rendah. Tinggi dan panjang bendungan maksimal adalah10 meter tergantung pada kondisi geologi dan topografi lokasi yang bersangkutan. Pembuatan tanggul penghambat biasanya dilakukan pada musim kemarau.
Keuntungan
  • Menghindari pendangkalan waduk / sungai yang ada di hilirnya.
  • Mengendalikan aliran permukaan di daerah hilir
  • Menyediakan air untuk  kebutuhan air minum, air rumah tangga, pengairan daerah di sebelah bawahnya (terutama pada musim kemarau), ternak dan sebagainya.
  • Meningkatkan permukaan air tanah daerah sekitar tanggul penghambat
  • Pengembangan perikanan di daerah genangan tanggul penghambat
  • Pebaikan iklim mikro setempat
  • Untuk rekreasi
  • Menghindari banjir

·         “ Projek Pendalaman Sungai”
Kebanyakan kejadian banjir berlaku kerana kecetekan sungai. Jika dahulu sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam sesuatu masa, kini pengaliran telah berkurangan. Ini disebabkan proses pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan.

·         “Memelihara Hutan”
Kegiatan pembalakan di mana penerokaan di kawasan pinggir sungai digemari menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga berlaku apabila aktiviti pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit.Oleh itu pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan boleh dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan daripada mengalir terus ke bumi.

2.4 LangkahPemerintah  DKI Jakarta terhadap banjir
          Jika musim hujan tiba, biasanya Jakarta selalu dihantui ancaman banjir.
Namun tahun ini, kekhawatiran seperti itu tak perlu lagi. Sebab, Jakarta sudah lebih siap dalam menghadapi musim hujan dan banjir.
Pasalnya sejak jauh-jauh hari, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan persiapan antisipasi banjir. Diantaranya adalah melakukan normalisasi di sejumlah saluran air, pengerukan sungai, membersihkan drainase atau saluran air lingkungan, merevitalisasi waduk, dan mempercepat penyelesaian Banjir Kanal Timur (BKT).
Salah satu antisipasi yang dimaksudnya adalah dengan melakukan pengerukan sungai yang dibagi dalam dua kategori yakni pengerukan secara sub makro dan makro atau besar.
Untuk pengerukan sungai sub makro atau sungai kecil yang dianggarkan melalui APBD DKI 2009 telah dilaksanakan pertengahan September lalu. Bahkan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta saat ini tengah mengeruk 76 segmen kali/penggalan kali. Rinciannya 12 segmen kali di Jakarta Selatan, 16 segmen kali di Jakarta Barat, 18 segmen kali di Jakarta Timur, 14 segmen kali di Jakarta Pusat, dan 16 segmen kali di Jakarta Utara.
Sementara pengerukan sungai besar melalui program Jakarta Emergency Dredging Inisiative (JEDI) diharapkan sudah dapat dilakukan pada awal 2010 mendatang. Anggaran proyek ini berasal dari pinjaman Bank Dunia sebesar US$ 151 juta atau Rp 1,4 triliun. Rencananya, dana pinjaman ini akan digunakan untuk mengeruk 13 aliran sungai besar yang melintasi Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan revitalisasi waduk dan pompa. sedikitnya ada lima waduk yang akan dinormalisasi, yakni Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, serta Waduk Sunter Timur III.
Selain itu, Pemprov DKI juga memperbaiki saluran air (drainase) kota. Diakui Prijanto, proyek tersebut tidak akan sepenuhnya mampu mencegah banjir, akan tetapi setidaknya sejumlah program tersebut bisa mengurangi dampak banjir di Jakarta.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Budi Widiantoro, menerangkan bahwa pengerukan 76 segmen sungai atau kali dianggap cukup untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. ujar Budi di Jakarta,
Sedangkan untuk program normalisasi kali seperti Kali Cakung Lama, Saluran Gendong Cakung Drain, Kali Mookervart dengan membangun sheet pile, saat ini masih dalam proses lelang.
Untuk penertiban lahan di Saluran Gendong Cakung Drain, saat ini pembebasan tanah sedang diproses oleh Panitia Pembebasan Jakarta Utara. Untuk fisiknya sudah ditenderkan, tinggal menunggu penyelesaian pembebasan tanah dan penertiban yang dilakukan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.

2.5 Dampak banjir di Jakarta
Banjir yang melanda Jakarta biasanya berdampak pada seluruh di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Penyakit yang Timbul Pasca Banjir
Banjir yang mengenangi Jakarta dan sekitarnya juga menebarkan kekhawatiran munculnya penyakit Leptospirosis. Leptospirosis yang juga dikenal sebagai demam banjir ini bisa menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet.
Leptospirosis perlu diwaspadai pasca banjir ini. Terlebih lagi bakteri Leptospira ini bisa bertahan didalam air selama 28 hari.
Gejala klinis penyakit ini pada stadium pertama adanya demam tinggi, sakit kepala, lemas dan adanya radang mata. Dan pada stadium lanjut bisa berakibat fatal akan muncul gejala penyakit kuning dan dapat menyerang ginjal, hati dan paru-paru yang berakhir pada kematian. .
Kuman Leptospira yang mampu bertahan sebulan di air dan tanah mudah mati bila menggunakan disenfektan. Leptospirosis yang mulai muncul pada banjir besar di Ibukota tahun 2002 lalu cukup besar memakan korban jiwa yaitu dari 44 kasus 14 orang diantaranya meninggal dunia.
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Jakarta sering terjadi banjir disebabkan letak Geografis Ibukota Jakarta yang lebih rendah yang dapat menyebabkan banjir. Pembangunan yang terlalu padat serta banyaknya kerusakan lingkungan dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan dan tidak adanya pohon-pohon yang dapat meresap air maka Ibukota Jakarta sering terjadi banjir.
• Usaha pemerintah untuk mencegah banjir. Seperti normalisasi sungai, pembangunan situ/waduk, pembangunan polder, penghijauan di puncak. Usaha pemerintah tidak akan efektif tanpa kerjasama dari masyarakat. Masyarakat diharapkan tidak membuang sampah sembarangan dan selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak menebang pohon secara liar agar kestabilan alam dan lingkungan dapat terjaga
• Banjir yang melanda Jakarta biasanya berdampak pada seluruh di kawasan yang tergenang banjir akan lumpuh. Jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam. Sehingga menyebabkan lampu lalu lintas padam dan kemacetan terjadi di banyak lokasi.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna untuh mencegah banjir di Jakarta.
• Dalam Upaya mencegah ancaman banjir, warga masyarakat harus sudah mulai membuat sumur-sumur resapan, secara swadaya maupun dengan bantuan pemerintah.
• Pemerinta harus memindahkan warga yang tinggal di daerah dekat pinggiran sungai ke tempat yang lebih aman dari ancaman banjir.
• Pemerintah agar tidak berhenti memberikan peringatan keras kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang hutan secara liar.
DAFTAR PUSTAKA


4 comments:

blogku....silahkan ngritik said...

tinggal dikasih oleh Pemkot jakarta

Unknown said...

kasihkan age wez...
ataz nma aq yach...
tpi dampakx kurang tuh, aq capek ngetikx jdi cm 1 ae...
eheheheheh
kpn2x aq tmbhin deh...

Anonymous said...

buy facebook fans cheap
buy facebook likes
buy facebook likes cheap

buy cheap facebook fans how to buy facebook likes
buy cheap facebook fans buy facebook likes
_________________
buy guaranteed facebook fans [url=http://pressitfor.me/Design/buy-facebook-likes-5/]buy facebook page likes[/url] facebook likes buy buy cheap facebook fans

Anonymous said...

how to buy facebook likes
buy guaranteed facebook fans
buy bulk facebook fans

buy targeted facebook likes buy bulk facebook fans
buy facebook fans cheap buy targeted facebook likes
_________________
buy cheap facebook fans [url=http://jeffhaleapps.com/forum/index.php?action=profile;u=10054]buy cheap facebook fans[/url] how to buy facebook likes buy bulk facebook fans