Masa-masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja juga bisa diartikan sebagai masa “gamang”, masa berteman, dan masa mencari jati diri. Remaja tentunya membutuhkan pergaulan dengan teman sebayanya tapi apakah para remaja bisa berteman dengan teman yang baik dan benar? Banyak berbagai misteri dari pertanyaan tersebut karena selain remaja menikmati masa-masa remajanya untuk bersenang-senang, dia akan merasa menyesal karena ia tidak memanfaatkan masa remajanya dengan baik.
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Ini sangat mengkhawatirkan Bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda.
Generasi muda saat ini kurang memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda untuk pergi ke bioskop daripada ke musium-musium sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa terjadi? ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang pertama kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil , sinetron-sinetron yang ditayangkan di televisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni kurangnya prioritas pendidikan sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tahu akan bangsanya sendiri. Pergaulan remaja saat ini yang sangat mengkhawatirkan dapat dilihat dari beberapa hal, yakni tingginya angka pemakai narkoba di kalangan remaja, dan adanya seks bebas dikalangan remaja. Angka remaja yang melakukan seks bebas hingga saat ini mencapai 50 persen ramaja yang telah melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat mengkawatirkan bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang menyebabkan seks bebas dapat terjadi.
Hal ini perlu diatasi, karena masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda, upaya pencegahan yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan formal yang di dalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan tentang bahaya narkoba, sex education, serta pentingnya pendidikan budipekerti yang harus dijalankan. Sebab, baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman yang tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi. Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya yakni peran orang tua didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku anak. Namun tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan dirinya serta lingkungan keluarganya.
Masa remaja adalah masa yang terindah. Itulah yang sering kita dengar dalam pergaulan remaja. Namun indahnya masa-masa remaja, seringkali menimbulkan dampak negatif dalam perkembangan remaja. Remaja yang cenderung memiliki pergaulan yang sering melanggar nilai dan norma yang ada, baik itu norma agama maupun norma yang ada dalam masyarakat dapat berdampak buruk bagi remaja maupun masyarakat. Sedangkan remaja yang memiliki pergaulan yang sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, akan berdampak positif dalam perkembangan remaja.
“Indahnya masa remaja hanyalah sekejab, seperti menutup mata hanya sebentar. Lalu ketika terbukanya mata, saya telah melihat dampak dari perbuatan saya sendiri”. Itulah salah satu pendapat dari sekian banyaknya orang yang telah menyesal akan perbuatan yang telah ia lakukan. Contoh tersebut pasti telah dirasakan oleh remaja-remaja yang memanfaatkan masa-masa remaja untuk memakai narkoba, minum-minuman keras (alkhohol), dan melakukan seks bebas yang mengakibatkan semakin cepatnya penularan penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) dan terjadinya hamil di luar nikah. Salah satu penyebab dari kejadian di atas merupakan akibat dari pergaulan bebas.
Pergaulan bebas yang semakin marak yang terjadi di kalangan remaja, mengakibatkan para remaja atau anak-anak muda terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat ini. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu menyebabkan masa depan mereka akan terancam. Kondisi semacam ini juga sangat mempengaruhi terhadap ideologi masyarakat, sehingga ada sebagian mereka beranggapan, kalau tidak bergaul dengan lawan jenis maka dinilai ketinggalan zaman. Inilah salah satu dampak arus globalisasi. Oleh karena itu, dalam kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak. Akibat pergaulan yang menyesatkan itu (terutama seks bebas dan narkoba), adalah penyesalan, penderitaan seumur hidup hingga kematian di usia muda. Mereka terpaksa kehilangan masa depan.
Akhir-akhir ini banyak berita-berita dari media massa maupun media cetak yang menginformasikan tentang adanya dampak dari teknologi yang semakin canggih, salah satunya adalah dampak dari penggunaan facebook. Perteman lewat dunia maya ini mempunyai dampak terhadap perkembangan remaja, baik itu dampak positif yang bisa mendapatkan teman banyak dan juga bisa mendapatkan banyak informasi maupun dampak negative dari penggunaan facebook.
Penggunaan situs jaringan pertemanan ini tidak hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan Facebook di kalangan anak muda adalah : kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas, kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan, membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur, masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit, pola finansial yang terkesan membuang-buang uang.
Beberapa contoh – contoh penyalahgunaan Facebook, antara lain adalah: penyebaran foto-foto yang tidak sopan, perceraian, karena dapat berteman dan berkomunikasi secara bebas, situs pertemanan seperti Facebook dapat menimbulkan kecemburuan dan perselingkuhan, menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membedakan hal nyata dan tidak nyata, yaitu gejala penyakit neurotik skizofrenia, membuat seseorang menjadi ingin tahu urusan orang lain, beredar banyak kata-kata kasar, pamer, sering dijadikan ajang untuk membicarakan narkoba dan seks, menyebabkan gejala kenarsisan.
Jadi, kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa menempatkan dan menerima fungsi fasilitas komunikasi sesuai dengan proporsinya masing – masing. Kinerja dan dampak positif dari penggunaan Facebook, aplikasi dan situs pertemanan lainnya akan sangat terasa jika kita bisa menggunakannya dan tetap tunduk pada undang-undang internet (cyberlaw),dan memakai sesuai dengan fungsi yang proporsional.
Lain halnya dengan para remaja yang tidak ingin menyiakan masa-masa remajanya dijadikan sebagai waktunya bersenang-senang. Mereka belajar dengan keras untuk mencapai cita-cita mereka. Remaja yang memanfaatkan betul-betul masa remajanya terlihat dari prestasi dan kedisiplinan mereka dalam belajar.
Banyak orang yang ingin menjadi sukses, entah itu dalam bidang keuangan, percintaan, dan banyak hal lainnya tergantung pribadi masing-masing. Pada dasarnya rahasia terbesar untuk meraih semua hal itu sudah ada sejak jaman dulu, hanya saja seiring dengan berkembangnya zaman manusia semakin melupakan cara-cara tersebut. Nah para remaja yang tidak ingin menyia-nyiakan masa remajanya, mereka terus berusaha dan bersemangat untuk mencapai kesuksesan dan cita-cita mereka. Ada banyak cara untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah para remaja harus pandai dalam memilih teman. Karena teman kadang kala bisa menjurumuskan seseorang, tapi ada juga teman yang bisa membawa kita dalam kesuksesan.
Oleh karena itu, kita sebagai remaja harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, dan memberikan pendidikan seks yang benar.
No comments:
Post a Comment